KANTOR BUPATI SINTANG MENDAPAT HADIAH 4 TRUCK SAMPAH DARI WARGA !

 


Warga Protes, Kantor Bupati Siantang Diberi Tumpukan Sampah

TahukahKamu – Aksi protes tak biasa terjadi di Kabupaten Siantang, saat puluhan warga dengan sengaja menumpuk sampah di depan kantor Bupati Siantang, Senin pagi (tanggal sesuai kejadian). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap buruknya sistem pengelolaan sampah di daerah mereka.


Tumpukan sampah yang terdiri dari limbah rumah tangga, plastik, hingga sisa makanan itu mulai berdatangan sejak pukul 07.00 WIB. Sejumlah warga terlihat membawa karung, ember, bahkan gerobak dorong untuk "mengantarkan" sampah langsung ke pelataran kantor bupati.

“Kami sudah berkali-kali mengeluh. Sampah di lingkungan kami tidak diangkut selama berminggu-minggu. Daripada membusuk di rumah, lebih baik kami antarkan ke tempat yang lebih tepat,” ujar Siti Rahmah, salah satu warga Kelurahan Pandanwangi.


Akar Masalah: Sistem Pengelolaan Sampah Tak Berjalan

Warga mengaku sudah beberapa kali menyampaikan keluhan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, namun belum ada tindakan nyata. Truk pengangkut sampah dinilai jarang beroperasi, dan TPS (Tempat Pembuangan Sementara) justru semakin terbengkalai.

Andi Tua Simbolon, tokoh masyarakat setempat, mengatakan bahwa ini bukan hanya masalah kebersihan, tetapi menyangkut kesehatan publik. “Sampah menumpuk, lalat dan tikus di mana-mana. Anak-anak mulai sakit. Pemerintah seperti tutup mata.”


Pemerintah Daerah: "Kami Akan Evaluasi"

Menanggapi aksi warga, Kepala DLH Kabupaten Siantang, Drs. Marbun Siregar, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengalami keterbatasan armada dan anggaran. “Kami tidak tinggal diam. Dalam minggu ini akan segera dilakukan evaluasi sistem pengangkutan dan pembenahan TPS,” katanya dalam konferensi pers.

Sementara itu, Bupati Siantang, Ir. Jhonson Tampubolon, belum memberikan pernyataan resmi. Namun sejumlah petugas Satpol PP tampak mengamankan lokasi dan membantu membersihkan sampah dari depan kantor.



Tuntutan Warga: Transparansi dan Solusi Nyata

Warga meminta pemerintah daerah:

  • Segera normalisasi pengangkutan sampah.
  • Audit penggunaan anggaran kebersihan.
  • Bangun atau benahi TPS yang layak.

“Kami tidak ingin aksi seperti ini terulang, tapi kalau pemerintah diam saja, kami akan datang lagi,” tegas salah satu orator aksi.


Aksi menumpuk sampah di kantor bupati ini menjadi simbol kekecewaan rakyat terhadap pemerintah yang dianggap abai pada masalah dasar: kebersihan dan kesehatan lingkungan. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pelayanan publik yang buruk akan berujung pada aksi nyata dari masyarakat.





Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google masalahhariini.blogspot.com dan Channel Telegram 

Posting Komentar

0 Komentar

Entri yang Diunggulkan