TahukahKamu - Kamu mungkin pernah dengar kabar yang bikin heran: di Indonesia, kasino itu dilarang keras, tapi di beberapa negara Arab yang notabene negara Islam—malah ada kasino yang beroperasi legal. Bingung? Wajar.
Indonesia: Mayoritas Muslim, Tapi Bukan Negara Islam
Pertama-tama, penting untuk pahami bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, tapi secara konstitusi bukan negara Islam. Artinya, hukum yang berlaku di Indonesia adalah gabungan antara hukum positif (konstitusi), norma sosial, dan nilai agama.
Namun, karena mayoritas masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, praktik seperti perjudian, termasuk kasino, dianggap tidak sesuai dengan norma dan dilarang dalam hukum nasional. Pasal 303 KUHP jelas melarang segala bentuk perjudian, baik langsung maupun lewat media daring.
Di sisi lain, nilai-nilai sosial masyarakat Indonesia juga sangat menjunjung moralisme—hal yang dianggap "tidak bermoral" akan cenderung ditolak, termasuk hiburan dewasa, minuman keras, hingga perjudian.
Negara Arab: Agama Kuat, Tapi Politik dan Ekonomi Fleksibel
Sekarang mari lihat ke beberapa negara Arab, seperti Uni Emirat Arab (UEA). Meski mayoritas penduduknya Muslim dan Islam menjadi dasar hukum negara, mereka menyesuaikan kebijakan ekonomi dan pariwisata demi menarik investor dan wisatawan asing.
Contohnya:
- UEA membuka zona khusus seperti di Ras Al Khaimah yang memperbolehkan pembangunan resor kasino internasional (seperti proyeknya Wynn Resorts).
- Mesir dan Lebanon sudah lama punya kasino legal, tapi hanya untuk wisatawan asing.
- Arab Saudi masih sangat konservatif dan belum membuka izin untuk kasino, tapi mulai ada kelonggaran di sektor hiburan lainnya.
Jadi, meskipun secara agama sama-sama mengharamkan perjudian, beberapa negara memisahkan hukum agama untuk warganya dan kebijakan ekonomi untuk orang asing.
Jadi Kenapa Indonesia Nggak Ikut-Ikutan?
Karena konteks sosial dan politik kita beda jauh. Meskipun banyak wisatawan asing datang ke Indonesia, masyarakat kita cenderung resisten terhadap legalisasi perjudian, bahkan jika dibatasi hanya untuk turis.
Alasannya?
- Kekhawatiran efek sosial, seperti meningkatnya kriminalitas, kecanduan, dan masalah keluarga.
- Politik nilai: partai politik, tokoh agama, dan mayoritas masyarakat masih menganggap perjudian itu hal negatif, bahkan tabu.
- Kurangnya kontrol dan transparansi: Indonesia masih berjuang memberantas judi ilegal dan korupsi. Kalau kasino dilegalkan tanpa kontrol ketat, bisa-bisa malah jadi ladang baru kejahatan.
Perdebatan Masih Panjang
Sebenarnya, argumen pro dan kontra soal legalisasi kasino di Indonesia tetap ada:
- Pro: Bisa meningkatkan pendapatan negara, menarik turis asing, menciptakan lapangan kerja.
- Kontra: Berpotensi merusak moral masyarakat, meningkatkan kejahatan, dan sulit diawasi.
Tapi pada akhirnya, pemerintah Indonesia masih memilih melarang semua bentuk perjudian secara hukum.
Dulu Pernah Ada Casino di Indonesia
Konon, di era 1970-an sempat ada semacam kasino atau tempat hiburan judi di kawasan seperti Pulau Batam atau Bali, tapi cepat ditutup setelah mendapat penolakan publik. Sekarang, tidak ada kasino legal yang beroperasi di wilayah Indonesia.
Penutup: Agama, Ekonomi, dan Budaya Harus Jalan Bareng
Kalau ditanya "kenapa di negara Arab yang Islami ada kasino, sedangkan di Indonesia yang tidak berstatus negara Islam malah melarang keras?", jawabannya bukan karena agama semata, tapi karena pendekatan politik, budaya, dan sistem hukum yang berbeda.
Indonesia tetap menjaga nilai-nilai moral masyarakatnya, sementara beberapa negara Arab memisahkan ranah privat (agama) dan publik (ekonomi) secara strategis.
Beda negara, beda cara berpikir. Dan itu sah-sah aja.
Jadi kalau di Indonesia Casino di legalkan gimana menurut kalian guys ?
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
Google www.tahukahkamu.wiki dan Channel Telegram
0 Komentar