TahukahKamu - Pada Mei 2025, patung Presiden Joko Widodo resmi rampung dan menjadi perbincangan publik. Patung yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar ini menampilkan sosok Presiden ke-7 RI dalam pose ikonik dengan baju khasnya—kemeja putih lengan panjang yang digulung dan celana hitam. Lokasinya pun strategis, berada di area publik yang mudah diakses masyarakat.
Simbol Penghargaan dan Warisan Kepemimpinan
Pembangunan patung Jokowi disebut sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya selama menjabat sebagai Presiden RI selama dua periode (2014–2024). Di bawah kepemimpinannya, Indonesia mengalami percepatan pembangunan infrastruktur, digitalisasi pemerintahan, dan berbagai reformasi kebijakan strategis.
Bagi pendukungnya, patung ini adalah bentuk pengakuan atas kontribusi Jokowi dalam memodernisasi Indonesia. Patung ini juga dianggap bisa menjadi objek edukasi sejarah bagi generasi muda.
Sumber Dana dan Transparansi
Meski telah diumumkan bahwa proyek ini dibiayai dari anggaran pemerintah daerah dan didukung sponsor swasta, nilai Rp 2,5 miliar memicu reaksi beragam. Beberapa pihak menilai angka tersebut terlalu tinggi, apalagi dalam situasi ekonomi yang masih belum sepenuhnya pulih pasca pandemi dan tantangan global.
Pemerintah daerah memastikan bahwa proses pembangunan dilakukan secara transparan melalui lelang resmi dan diawasi oleh lembaga terkait.
Respons Publik: Antara Bangga dan Kritikan
Di media sosial, opini publik terbagi dua. Ada yang bangga dan mengunggah foto bersama patung tersebut sebagai bentuk rasa hormat kepada pemimpin yang dinilai sederhana dan bekerja keras. Namun, tidak sedikit juga yang mengkritik pemakaian anggaran besar untuk pembangunan patung, menganggapnya kurang prioritas dibanding kebutuhan mendesak seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Kesimpulan
Rampungnya patung Jokowi dengan anggaran Rp 2,5 miliar menunjukkan bagaimana karya seni bisa menjadi simbol penghormatan sekaligus pemicu perdebatan. Di satu sisi, patung ini merekam sejarah dan meninggalkan warisan visual tentang masa kepemimpinan Jokowi. Di sisi lain, penting untuk terus mengedepankan transparansi, efisiensi anggaran, dan mendengarkan suara publik dalam setiap kebijakan penggunaan dana negara.
Google www.tahukahkamu.wiki dan Channel Telegram
0 Komentar