Sejarah Lengkap Negara Dominika dan Republik Dominika

Pendahuluan: Dua Negara, Dua Sejarah yang Berbeda

Meskipun namanya serupa, Dominika (Dominica) dan Republik Dominika (Dominican Republic) adalah dua negara yang terpisah di kawasan Karibia.

  • Dominika adalah pulau kecil yang termasuk dalam gugusan Kepulauan Antillen Kecil di Laut Karibia bagian timur.
  • Republik Dominika terletak di pulau Hispaniola, yang dibagi dua dengan negara tetangganya Haiti di bagian barat.

Kesamaan nama berasal dari akar bahasa Latin “Dies Dominica”, yang berarti “Hari Tuhan” (Sunday), karena kedua wilayah tersebut ditemukan oleh penjelajah Eropa pada hari Minggu — meski oleh tokoh dan pada masa yang berbeda.


Sejarah Negara Dominika (Commonwealth of Dominica)

A. Masa Prasejarah: Penduduk Asli Karibia

Sebelum kedatangan bangsa Eropa, pulau Dominika dihuni oleh suku Kalinago (Carib) dan sebelumnya oleh Arawak, dua kelompok penduduk asli yang tersebar di kepulauan Karibia. Mereka hidup dari berburu, memancing, dan bercocok tanam di tanah yang subur dan berhutan lebat.


B. Penemuan oleh Christopher Columbus

Pada 3 November 1493, penjelajah Christopher Columbus tiba di pulau ini dalam pelayaran keduanya ke Dunia Baru. Karena hari itu adalah hari Minggu, ia menamainya “Dominica” (berasal dari kata Latin Dominicus, yang berarti Minggu).
Namun, meski diklaim oleh Spanyol, pulau ini tidak pernah secara permanen dijajah Spanyol karena perlawanan sengit dari suku Kalinago.


C. Perebutan antara Inggris dan Prancis

Selama abad ke-17 dan 18, Dominika menjadi rebutan antara dua kekuatan kolonial besar: Prancis dan Inggris.

  • Prancis mulai menetap di Dominika sekitar tahun 1635, memperkenalkan perkebunan tebu dan membawa budak Afrika.
  • Inggris kemudian menaklukkan pulau ini pada tahun 1763 setelah Perjanjian Paris, yang mengakhiri Perang Tujuh Tahun.

Namun, Dominika terus berganti kekuasaan antara Inggris dan Prancis hingga akhirnya Inggris menguasainya secara penuh pada tahun 1805.


D. Perbudakan dan Perlawanan

Selama masa penjajahan Inggris, sistem perkebunan tebu dan budak Afrika menjadi fondasi ekonomi.
Namun, rakyat Dominika terkenal dengan semangat kemerdekaan mereka — bahkan pada tahun 1838, Dominika menjadi koloni Inggris pertama yang memiliki majelis legislatif yang mayoritas anggotanya adalah orang kulit hitam.

Meskipun pada tahun-tahun berikutnya Inggris berupaya membatasi kekuasaan tersebut, hal ini menjadi dasar kuat bagi semangat nasionalisme rakyat Dominika.


E. Menuju Kemerdekaan

Setelah Perang Dunia II, tuntutan kemerdekaan di seluruh Karibia meningkat. Dominika bergabung dalam Federasi Hindia Barat (1958–1962), tetapi federasi itu gagal bertahan lama.
Dominika kemudian menjadi negara berstatus pemerintahan internal sendiri pada 1967, dan akhirnya merdeka penuh dari Inggris pada 3 November 1978, dengan nama resmi:

Commonwealth of Dominica


F. Masa Setelah Kemerdekaan

Tahun-tahun pertama kemerdekaan diwarnai oleh ketidakstabilan politik dan bencana alam seperti badai tropis.
Namun, negara ini berhasil memperkuat sistem demokrasinya. Ekonominya kini bergantung pada pertanian (pisang, kopi, rempah), pariwisata, dan ekowisata.
Dominika juga dikenal sebagai “Pulau Alam Karibia” (The Nature Island of the Caribbean) karena keindahan hutan hujan tropis, gunung berapi, dan danau panas vulkaniknya.


Sejarah Negara Republik Dominika (Dominican Republic)

A. Penemuan Pulau Hispaniola

Pada 5 Desember 1492, Christopher Columbus mendarat di sebuah pulau besar di Laut Karibia, yang kemudian diberi nama Hispaniola (“Pulau Kecil Spanyol”). Di sinilah berdiri koloni Eropa pertama di Dunia Baru.

Pulau ini kemudian menjadi pusat kekuasaan Spanyol di Amerika selama berabad-abad. Kota Santo Domingo, yang didirikan pada tahun 1498, menjadi kota Eropa pertama di benua Amerika, sekaligus ibu kota dari pemerintahan kolonial Spanyol di Dunia Baru.


B. Penjajahan dan Perbudakan

Penduduk asli Taíno yang semula mendiami Hispaniola hampir punah karena penyakit, kerja paksa, dan kekerasan.
Untuk menggantikan tenaga kerja, Spanyol mendatangkan budak Afrika untuk bekerja di perkebunan tebu.

Namun, pada abad ke-17, perhatian Spanyol mulai beralih ke Amerika Selatan, dan bagian barat Hispaniola perlahan dikuasai oleh bajak laut dan petani Prancis. Pada 1697, berdasarkan Perjanjian Ryswick, bagian barat pulau secara resmi diberikan kepada Prancis dan menjadi Haiti, sementara bagian timur tetap menjadi koloni Spanyol — yang kelak menjadi Republik Dominika.


C. Masa Pendudukan dan Kemerdekaan Sementara

Selama abad ke-19, wilayah ini mengalami perubahan kekuasaan yang rumit:

  • 1821: Penduduk Hispaniola bagian timur memproklamasikan kemerdekaan dari Spanyol sebagai Negara Haiti Spanyol.
  • Namun tak lama, Haiti di bawah pimpinan Jean-Pierre Boyer menaklukkan dan menyatukan seluruh pulau di bawah pemerintahan Haiti (1822–1844).
  • Akibat ketidakpuasan terhadap kekuasaan Haiti, rakyat bagian timur melancarkan pemberontakan.


D. Lahirnya Republik Dominika

Pada 27 Februari 1844, para pejuang yang dipimpin oleh Juan Pablo Duarte, Ramón Mella, dan Francisco del Rosario Sánchez memproklamasikan kemerdekaan Republik Dominika.
Tanggal ini hingga kini diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Nasional Republik Dominika.


E. Periode Ketidakstabilan dan Intervensi Asing

Setelah kemerdekaan, Republik Dominika menghadapi tantangan besar:

  • Konflik internal dan perang melawan Haiti yang berulang kali berusaha merebut kembali wilayahnya.
  • Krisis ekonomi dan hutang luar negeri menyebabkan Presiden Pedro Santana pada 1861 menyerahkan negara kembali kepada Spanyol.
  • Namun, setelah perang kemerdekaan kedua (1863–1865), Republik Dominika kembali merdeka.

Pada abad ke-20, intervensi asing — terutama oleh Amerika Serikat — sangat memengaruhi politik negara ini. AS menduduki Republik Dominika dua kali, yaitu pada 1916–1924 dan 1965, dengan alasan menjaga stabilitas kawasan.


F. Masa Diktator dan Transisi ke Demokrasi

Salah satu bab paling kelam dalam sejarah Republik Dominika adalah masa pemerintahan diktator Rafael Trujillo (1930–1961), yang dikenal karena kekejaman, pembunuhan politik, dan kontrol total atas masyarakat.
Meski Trujillo mengembangkan ekonomi dan infrastruktur, kekuasaannya ditandai oleh pelanggaran HAM yang berat.

Setelah pembunuhan Trujillo tahun 1961, negara ini memasuki masa transisi menuju demokrasi. Sejak 1970-an, pemerintahan sipil perlahan mulai stabil, meskipun korupsi dan ketimpangan sosial masih menjadi tantangan besar.


G. Kondisi Republik Dominika Saat Ini

Kini, Republik Dominika dikenal sebagai salah satu negara paling maju di Karibia, dengan ekonomi berbasis pada pariwisata, industri, dan ekspor gula, kopi, serta tembakau.
Negara ini juga menjadi tujuan wisata dunia karena pantainya yang indah, musik merengue dan bachata, serta warisan sejarah kolonial yang masih terjaga di kota Santo Domingo — yang diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.


Perbandingan Singkat: Dominika vs Republik Dominika

AspekDominika (🇩🇲)Republik Dominika (🇩🇴)
LokasiKepulauan Antillen KecilPulau Hispaniola (berbatasan dengan Haiti)
Bahasa ResmiInggrisSpanyol
Ibu KotaRoseauSanto Domingo
Luas Wilayah±750 km²±48.700 km²
Kemerdekaan3 November 1978 (dari Inggris)27 Februari 1844 (dari Haiti/Spanyol)
PemerintahanRepublik parlementer dalam Persemakmuran InggrisRepublik presidensial
JulukanThe Nature Island of the CaribbeanThe Land of Merengue and Sun


Baik Dominika maupun Republik Dominika adalah dua negara Karibia yang memiliki sejarah panjang dan menarik — satu berakar dari pengaruh Inggris, satu lagi dari tradisi Spanyol.
Keduanya sama-sama lahir dari pergulatan kolonialisme, perbudakan, dan perjuangan untuk menentukan nasib sendiri.
Kini, meski berbeda dalam budaya, bahasa, dan ukuran, kedua negara tersebut menjadi simbol keberagaman dan daya tahan rakyat Karibia di tengah sejarah panjang penjajahan dan perubahan global.

Posting Komentar

0 Komentar