BAIK ATAU BURUK JIKA KITA TERLALU AKRAB DENGAN DIGITAL ?

 

Coba bayangkan bangun tidur tanpa cek HP. Rasanya aneh, kan? Bukan karena kita kecanduan, tapi karena sekarang teknologi sudah jadi bagian dari hidup kita. Dari bangun pagi sampai tidur lagi, hampir semua aktivitas kita bersentuhan dengan teknologi—mulai dari aplikasi alarm, navigasi Google Maps, sampai layanan streaming buat hiburan sebelum tidur.

Tapi, sebenarnya sejauh apa sih teknologi memengaruhi hidup kita? Apakah semua dampaknya baik? Yuk, kita ngobrol santai soal ini.

Teknologi, Si Multifungsi yang Serba Bisa

Dulu, teknologi mungkin cuma identik dengan komputer. Sekarang? Teknologi ada di mana-mana. Bahkan kulkas dan mesin cuci pun bisa “ngobrol” dengan kita lewat aplikasi. Ini disebut era Internet of Things (IoT)—di mana berbagai benda bisa terhubung ke internet dan saling berbagi data. Keren, ya?

Contohnya simpel. Kamu bisa nyalain AC dari kantor sebelum pulang, jadi kamar udah sejuk pas sampai rumah. Atau pakai smartwatch yang ngingetin kamu untuk jalan kalau udah duduk kelamaan. Teknologi benar-benar bantu hidup kita jadi lebih nyaman dan efisien.


Belajar Jadi Lebih Fleksibel

Dulu, kalau mau belajar, harus datang ke kelas. Sekarang? YouTube, Coursera, bahkan TikTok pun bisa jadi media belajar. Banyak banget informasi dan ilmu yang tersedia cuma dengan beberapa kali tap.

Pandemi kemarin juga jadi momen penting. Banyak orang yang awalnya gaptek, terpaksa harus akrab dengan Zoom, Google Meet, atau aplikasi belajar daring. Guru-guru belajar bikin presentasi digital, murid-murid jadi jago kirim tugas via email. Meskipun berat, ternyata kita bisa beradaptasi. Teknologi jadi jembatan di saat semua orang dipaksa jaga jarak. 


Dunia Kerja yang Ikut Berubah

Teknologi juga mengubah cara kita bekerja. Sekarang istilah kayak remote work, freelance digital, atau digital nomad udah nggak asing lagi. Banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dari mana saja, asal ada internet dan laptop.

Bahkan, banyak pekerjaan baru bermunculan karena perkembangan teknologi. Siapa sangka “content creator” atau “data analyst” bisa jadi profesi masa depan? Belum lagi bidang kayak artificial intelligence (AI), machine learning, dan blockchain—semua ini bikin dunia kerja makin dinamis.

Tapi, bukan berarti semua hal jadi lebih mudah. Karena cepatnya perubahan, kita juga dituntut buat terus belajar. Kalau enggak, bisa-bisa tertinggal.


Sisi Lain Teknologi: Bikin Ketergantungan?

Meskipun banyak manfaatnya, teknologi juga punya sisi gelap. Salah satunya, ya… bikin kita susah lepas dari layar. Main HP bisa bikin lupa waktu, apalagi kalau udah buka media sosial. Niatnya cuma scroll sebentar, tahu-tahu udah sejam.

Ada juga istilah FOMO (Fear of Missing Out), perasaan takut ketinggalan berita atau tren. Ini bikin banyak orang jadi gelisah kalau nggak buka media sosial. Belum lagi soal privasi dan keamanan data yang kadang dikorbankan demi kenyamanan.

Makanya, penting banget buat punya kontrol atas teknologi. Jangan sampai kita yang dikendalikan oleh gadget, padahal seharusnya kita yang mengendalikannya.

Teknologi dan Kemanusiaan

Yang menarik, di tengah semua kecanggihan ini, teknologi juga bisa mendekatkan kita dengan sisi kemanusiaan. Misalnya, teknologi bantu orang dengan disabilitas lewat alat bantu pendengaran pintar, aplikasi pembaca layar, atau bahkan tangan robotik yang bisa digerakkan lewat pikiran.

Di dunia kesehatan, teknologi juga menyelamatkan banyak nyawa. Ada aplikasi deteksi dini penyakit, alat pemantau jantung real-time, bahkan operasi yang dibantu oleh robot untuk hasil yang lebih presisi. Siapa sangka teknologi bisa jadi penyambung hidup?

Jadi, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Teknologi itu netral—dia bukan baik atau buruk. Yang menentukan adalah cara kita menggunakannya. Kita bisa memilih apakah mau jadi pengguna yang bijak, atau jadi korban dari kemudahan yang berlebihan.

Beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan:

  • Atur waktu layar (screen time) biar nggak kebablasan.
  • Pakai teknologi untuk hal-hal produktif, bukan cuma hiburan.
  • Jaga privasi dan keamanan data pribadi.
  • Terus belajar hal-hal baru biar tetap relevan.

Dan yang paling penting: tetap manusiawi. Karena secanggih-canggihnya teknologi, dia tetap nggak bisa gantiin empati, kasih sayang, dan akal sehat.

Penutup: Antara Kagum dan Waspada

Teknologi adalah teman. Tapi, seperti teman dekat, dia bisa berpengaruh besar dalam hidup kita—baik atau buruk tergantung seberapa sehat hubungan kita dengannya. Jadi, mari kita pelihara hubungan ini dengan bijak.

Nggak apa-apa kagum dengan kecanggihan teknologi. Tapi jangan lupa, kita tetap harus waspada dan kritis. Karena pada akhirnya, teknologi diciptakan untuk membantu manusia, bukan sebaliknya.



"Baik atau buruk jika akrab dengan digital?" Jawabannya: bisa keduanya, tergantung sejauh mana dan bagaimana kita menggunakannya.

Baik jika...

Digunakan untuk produktivitas
Misalnya: belajar online, kerja remote, bangun bisnis digital, bikin konten positif, cari informasi.


Memperluas koneksi dan wawasan
Kamu bisa berteman dengan orang dari berbagai negara, ikut komunitas, diskusi ide, dan belajar budaya baru.

Membantu kehidupan sehari-hari
Dari pesan makanan, transfer uang, sampai navigasi jalan—semua jadi lebih praktis.


Bisa mengontrol diri
Akrab bukan berarti tergantung. Kalau kamu bisa berhenti main HP saat perlu fokus, itu tanda sehat secara digital.


Bisa buruk jika...

Berujung kecanduan
Kalau kamu jadi nggak bisa lepas dari layar, susah fokus, atau panik kalau nggak bawa HP, itu tanda kamu perlu jeda.

Mengganggu hubungan sosial nyata
Terlalu sibuk online bisa bikin lupa berinteraksi langsung dengan orang di sekitar.

Overload informasi dan hoaks
Terlalu banyak konten bisa bikin stres, bingung mana yang benar. Apalagi kalau konsumsi tanpa filter.

Privasi rentan
Semakin digital, semakin banyak data yang kita bagi. Kalau tidak hati-hati, bisa jadi korban penipuan atau penyalahgunaan data.



Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google www.tahukahkamu.wiki  dan Channel Telegram 

Posting Komentar

0 Komentar

Entri yang Diunggulkan