🛑 Tujuan Kebijakan
- Keselamatan Lalu Lintas: Mengurangi risiko kecelakaan yang melibatkan pelajar di jalan raya.
- Kepatuhan Hukum: Menegakkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang mengharuskan pengendara memiliki SIM.
- Pembentukan Karakter: Mendorong kedisiplinan dan ketaatan terhadap aturan sejak dini.
- Mengurangi Kenakalan Remaja: Menekan angka keterlibatan pelajar dalam geng motor dan aktivitas negatif lainnya.
⚠️ Sanksi bagi Pelanggar
Siswa yang melanggar aturan ini akan dikenai sanksi tegas, termasuk kemungkinan dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, bagi siswa yang terlibat dalam kenakalan remaja, pemerintah berencana bekerja sama dengan TNI untuk memberikan pembinaan karakter di barak militer
🚶♂️ Alternatif Transportasi
Gubernur Dedi Mulyadi mendorong siswa untuk menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda ke sekolah, terutama bagi yang jarak rumahnya masih terjangkau. Namun, bagi siswa yang tinggal jauh dari sekolah dan tidak memiliki akses transportasi umum, akan diberikan toleransi khusus.
📱 Larangan Membawa Ponsel
Selain larangan membawa motor, siswa SD dan SMP juga dilarang membawa ponsel ke sekolah. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi distraksi dalam proses belajar mengajar dan mendorong interaksi sosial yang lebih sehat di lingkungan sekolah.
Kebijakan ini telah menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat, termasuk protes dari beberapa siswa. Namun, Gubernur Dedi Mulyadi tetap berkomitmen untuk menegakkan aturan ini demi kebaikan jangka panjang generasi muda di Jawa Barat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
Google masalahhariini.blogspot.com dan Channel Telegram
0 Komentar