Sejarah Lampung: Dari Masa Kuno Hingga Era Modern

 


1. Masa Prasejarah dan Kerajaan Awal

Wilayah Lampung telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Bukti arkeologis seperti batu megalit, sarkofagus, dan alat batu ditemukan di berbagai daerah, seperti di Pugung Raharjo (Lampung Timur). Situs Pugung Raharjo merupakan salah satu pusat peradaban kuno yang menunjukkan bahwa masyarakat Lampung memiliki struktur sosial dan budaya tinggi sejak ribuan tahun lalu.


Pada masa klasik, wilayah Lampung termasuk ke dalam pengaruh kerajaan besar seperti Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 M). Letaknya yang strategis di ujung selatan Pulau Sumatera menjadikan Lampung sebagai wilayah penting jalur perdagangan laut antara India, Cina, dan Nusantara.

2. Era Kesultanan dan Kolonialisme

Kesultanan Banten dan Pengaruh Islam

Masuknya Islam ke Lampung terjadi sekitar abad ke-15 hingga 16 M, dibawa oleh para pedagang dari Gujarat dan Jawa. Dalam perkembangannya, wilayah ini menjadi bagian dari pengaruh Kesultanan Banten, terutama setelah pernikahan antara bangsawan Banten dan pemimpin lokal Lampung.

Kesultanan Banten memanfaatkan hasil bumi Lampung, terutama lada, yang menjadi komoditas utama perdagangan internasional saat itu. Karena itu, Lampung mendapat julukan sebagai "Tanah Lada".

Penjajahan Belanda dan Inggris

Setelah era kesultanan, Belanda mulai menunjukkan dominasinya atas Lampung pada abad ke-18 dan 19. Belanda menjadikan Lampung sebagai wilayah penting dalam sistem tanam paksa (cultuurstelsel), khususnya lada dan kopi. Perlawanan terhadap kolonialisme Belanda juga muncul, seperti perlawanan rakyat Abung dan Lampung Pepadun.

Selama masa penjajahan Inggris di Indonesia (1811–1816), Lampung sempat berada di bawah kekuasaan Inggris sebelum dikembalikan lagi ke Belanda melalui Konvensi London.

3. Masa Kemerdekaan dan Integrasi ke Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, wilayah Lampung masuk dalam wilayah administratif Provinsi Sumatera Selatan. Namun, karena pertimbangan geografis, sosial, dan budaya, pada 18 Maret 1964, Lampung resmi menjadi provinsi ke-8 di Indonesia, berdasarkan UU No. 14 Tahun 1964.

4. Era Transmigrasi dan Pembangunan

Lampung menjadi pintu gerbang utama program transmigrasi nasional sejak era Orde Baru. Banyak penduduk dari Pulau Jawa yang dipindahkan ke Lampung untuk mengurangi kepadatan penduduk dan meningkatkan produksi pertanian di luar Jawa.

Transmigrasi mengubah struktur sosial dan budaya Lampung. Populasi etnis Jawa, Sunda, dan Bali tumbuh pesat, berdampingan dengan penduduk asli seperti Suku Lampung Saibatin dan Pepadun.

5. Era Reformasi dan Modernisasi

Memasuki era Reformasi (1998–sekarang), Lampung terus berkembang dalam bidang infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi. Dibukanya Jalan Tol Trans Sumatera serta Bandara Internasional Radin Inten II memperkuat posisi Lampung sebagai gerbang utama Pulau Sumatera.

Kota-kota seperti Bandar Lampung, Metro, dan Pringsewu tumbuh menjadi pusat ekonomi dan pendidikan. Namun, tantangan seperti korupsi, ketimpangan ekonomi, serta degradasi lingkungan juga menjadi perhatian serius di era modern ini.



Provinsi Lampung adalah wilayah yang kaya sejarah—dari masa megalitikum, pengaruh kerajaan Hindu-Buddha, Islam, penjajahan kolonial, hingga menjadi bagian penting dalam pembangunan nasional. Dengan perpaduan budaya asli dan pendatang, Lampung menjadi contoh keberagaman dan dinamika sosial di Indonesia.




Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google www.tahukahkamu.wiki  dan Channel Telegram 

Posting Komentar

0 Komentar

Entri yang Diunggulkan