Colosseum Roma: Sejarah

 

Colosseum, atau yang dikenal juga sebagai Flavian Amphitheatre, dibangun pada masa kekuasaan Kaisar Vespasianus dari Dinasti Flavia pada tahun 70 M dan selesai sekitar tahun 80 M oleh putranya, Titus. Struktur ini kemudian disempurnakan lebih lanjut oleh Kaisar Domitianus.

Pembangunannya menjadi simbol kemenangan Kekaisaran Romawi setelah perang melawan Yudea. Sebagian besar biaya pembangunan berasal dari rampasan perang tersebut, termasuk emas dan harta benda yang dibawa dari Yerusalem.


2. Arsitektur dan Kapasitas

Colosseum dirancang dengan teknologi luar biasa pada zamannya:

  • Tinggi: ± 48 meter
  • Panjang: ± 189 meter
  • Lebar: ± 156 meter
  • Kapasitas: dapat menampung 50.000 – 80.000 penonton.

Bangunan ini dibuat dari batu travertine, beton Romawi, dan besi sebagai pengikat. Sistem pintu dan koridornya dirancang sangat modern, memungkinkan penonton masuk dan keluar dengan cepat.


3. Fungsi dan Pertunjukan

Pada masa kejayaannya, Colosseum digunakan untuk:

  • Pertarungan gladiator: petarung profesional (atau budak) yang berduel untuk hiburan rakyat.
  • Venatio: perburuan hewan buas dari Afrika (singa, gajah, harimau).
  • Eksekusi publik: hukuman mati dilakukan di depan umum.
  • Pertunjukan laut buatan: pada awalnya, arena dapat diisi air untuk simulasi pertempuran laut (naumachiae).

Pertunjukan ini biasanya diadakan untuk merayakan kemenangan militer, perayaan kekaisaran, atau untuk menghibur rakyat Romawi.


4. Kehancuran dan Perubahan Fungsi

Setelah abad ke-5, Colosseum mengalami kerusakan akibat:

  • Gempa bumi besar (abad ke-9 & 14) yang meruntuhkan sebagian strukturnya.
  • Penjarahan batu oleh penduduk untuk membangun gereja, istana, dan infrastruktur Roma lainnya.
  • Pergeseran fungsi: dari arena hiburan menjadi tempat tinggal sementara, bengkel, bahkan gereja di bagian tertentu.


5. Colosseum di Era Modern

Kini, Colosseum:

  • Menjadi ikon Roma dan Italia.

  • Diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO (1980).

  • Masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Modern (2007).

  • Setiap Jumat Agung, Paus Vatikan memimpin prosesi Jalan Salib di sekitar Colosseum.

Selain itu, bangunan ini menjadi simbol perlawanan terhadap hukuman mati di dunia. Setiap kali ada eksekusi yang dibatalkan di suatu negara, lampu Colosseum dinyalakan dengan warna emas.


6. Makna Sejarah

Colosseum bukan sekadar monumen batu. Ia adalah:

  • Cerminan kejayaan, inovasi, dan juga sisi gelap Kekaisaran Romawi.

  • Pengingat tentang bagaimana hiburan bisa mempengaruhi politik dan masyarakat.

  • Bukti betapa kuatnya arsitektur Romawi kuno, karena meski rusak, Colosseum masih berdiri setelah hampir 2.000 tahun.

Posting Komentar

0 Komentar

Entri yang Diunggulkan