Shio atau 生肖 (shēngxiào) adalah sistem penanggalan tradisional Tiongkok yang mengacu pada siklus 12 tahun, dan setiap tahun diwakili oleh simbol hewan tertentu. Sistem ini telah digunakan selama ribuan tahun, bukan hanya sebagai bagian dari astrologi, tetapi juga sebagai penanda budaya, nasib, dan kepribadian manusia. Namun, di balik deretan hewan Shio yang kita kenal hari ini, terdapat cerita legenda menarik yang menjadi dasar sistem tersebut.
Dua Asal-Usul Utama: Mitos Kaisar Giok dan Kalender Lunar
1. Mitos Kaisar Giok dan Perlombaan Besar
Menurut legenda yang paling terkenal, Kaisar Giok (Yu Huang Da Di), penguasa langit dalam mitologi Tiongkok, ingin memilih 12 hewan untuk menjadi penjaga langit dan simbol perputaran waktu. Untuk itu, ia mengadakan perlombaan menyeberangi sungai dan mengundang semua hewan untuk berpartisipasi.
Berikut adalah urutan kedatangan dan cerita unik di baliknya:
Tikus 🐀
- Tikus menjadi hewan pertama bukan karena kecepatannya, tapi karena kecerdasannya. Ia menumpang di punggung Kerbau dan melompat ke depan tepat sebelum garis akhir. Karena kecerdikannya, Tikus menempati posisi pertama.
- Meskipun kuat dan rajin, Kerbau kalah karena kelicikan Tikus yang memanfaatkan tubuhnya sebagai tunggangan.
- Macan tiba di tempat ketiga karena kekuatannya, namun arus sungai membuatnya sedikit lambat.
Kelinci 🐇
- Kelinci menggunakan kecerdikannya dengan melompat dari batu ke batu. Saat hampir hanyut, ia terselamatkan oleh sebatang kayu hanyut.
- Meski bisa terbang, Naga tiba kelima karena sempat menolong desa yang terbakar dan mendorong awan hujan sebelum melanjutkan perlombaan
- Ular datang dengan diam-diam, melilit pada kaki Kuda, dan melompat ke depan saat garis akhir, membuat Kuda kaget
- Karena kejutan dari Ular, Kuda akhirnya berada di urutan ketujuh.
- Ketiganya bekerja sama dengan membuat rakit untuk menyeberangi sungai. Namun karena Kambing lebih rendah hati, ia diberi tempat kedelapan, disusul oleh Monyet dan Ayam.
- Meskipun cepat dan gesit, Anjing justru tiba di urutan ke-11 karena ia sempat bermain air terlalu lama.
- Babi datang terakhir karena ia berhenti untuk makan dan tidur di tengah perjalanan. Meski lambat, ia tetap diberi tempat ke-12 oleh Kaisar Giok.
2. Hubungan dengan Kalender Lunar
Selain dari legenda, sistem Shio juga memiliki dasar dalam penanggalan lunar (Imlek) yang dipakai dalam astrologi Tiongkok. Setiap tahun dalam siklus 12 tahun dikaitkan dengan satu hewan, dan dipercaya bahwa karakteristik hewan tersebut akan memengaruhi sifat, peruntungan, hingga hubungan antarmanusia yang lahir di tahun tersebut.
Siklus 12 tahun itu diulang terus-menerus, dan juga dikombinasikan dengan unsur-unsur alam (Kayu, Api, Tanah, Logam, Air) serta Yin dan Yang, membentuk sistem astrologi yang kompleks.
Daftar Lengkap Urutan Shio
- Tikus (鼠 – Shǔ)
- Kerbau (牛 – Niú)
- Macan (虎 – Hǔ)
- Kelinci (兔 – Tù)
- Naga (龙 – Lóng)
- Ular (蛇 – Shé)
- Kuda (马 – Mǎ)
- Kambing (羊 – Yáng)
- Monyet (猴 – Hóu)
- Ayam (鸡 – Jī)
- Anjing (狗 – Gǒu)
- Babi (猪 – Zhū)
Makna Budaya dan Spiritualitas
Shio tidak hanya digunakan untuk astrologi pribadi, tetapi juga untuk:
- Meramal jodoh dan karier
- Menentukan waktu pernikahan, bisnis, dan kelahiran
- Menentukan kompatibilitas antar individu berdasarkan Shio mereka
Dalam budaya Tiongkok, banyak orang percaya bahwa tahun Shio mereka (misalnya seseorang yang lahir di tahun Naga memasuki tahun Naga) merupakan tahun penting yang bisa membawa nasib baik atau tantangan besar.
Cerita Shio bukan sekadar legenda anak-anak atau ramalan horoskop. Ia mencerminkan nilai-nilai budaya, spiritualitas, dan filosofi orang Tionghoa yang menghargai kerja keras, kecerdikan, solidaritas, dan keseimbangan antara manusia dan alam.
Warisan budaya ini tetap hidup hingga kini, tidak hanya di Tiongkok tetapi juga di berbagai komunitas Asia lainnya, termasuk di Indonesia, Malaysia, Taiwan, dan Singapura. Setiap tahun baru Imlek, jutaan orang merayakan pergantian Shio sebagai momen refleksi dan harapan akan masa depan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
Google www.tahukahkamu.wiki dan Channel Telegram
0 Komentar