Sejarah Pulau Sulawesi Menjadi Milik Indonesia

 



TahukahKamu - Pulau Sulawesi, yang dahulu dikenal sebagai Celebes, merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang sebelum resmi menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pulau ini tidak hanya kaya akan sumber daya alam dan budaya, tetapi juga memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah nasional.

Masa Kerajaan dan Kolonial

Sebelum kedatangan bangsa Eropa, Sulawesi telah dihuni oleh berbagai kerajaan besar dan suku bangsa. Di antaranya Kerajaan Gowa-Tallo di Makassar, Kerajaan Luwu, Kerajaan Bone, dan Kerajaan Ternate-Tidore yang wilayah pengaruhnya meluas ke Sulawesi bagian utara. Masyarakat Sulawesi sudah memiliki struktur sosial, sistem pemerintahan, dan hubungan dagang dengan bangsa lain, seperti Tiongkok, Arab, dan India.

Pada abad ke-16, bangsa Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang datang ke Sulawesi, disusul oleh Belanda yang mulai menancapkan pengaruhnya melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Perlawanan sengit dari kerajaan-kerajaan lokal, seperti Kerajaan Gowa, berlangsung lama, terutama di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin. Namun pada akhirnya, Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Sulawesi melalui politik pecah belah dan perjanjian yang menguntungkan pihak kolonial.

Masa Pendudukan Jepang (1942–1945)

Saat Perang Dunia II berlangsung, Jepang mengambil alih kekuasaan dari Belanda dan menduduki Sulawesi. Pendudukan Jepang meskipun singkat, memengaruhi dinamika sosial dan politik lokal. Beberapa tokoh lokal mulai diberdayakan, dan semangat kebangsaan mulai tumbuh seiring semakin jelasnya keinginan untuk merdeka dari penjajahan asing.

Proklamasi Kemerdekaan dan Integrasi ke Indonesia

Pada 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Namun, wilayah timur Indonesia, termasuk Sulawesi, tidak langsung berada di bawah kendali pemerintahan pusat. Belanda berusaha kembali menguasai wilayah ini melalui Agresi Militer dan pembentukan negara-negara boneka seperti Negara Indonesia Timur (NIT) pada 1946, yang berkedudukan di Makassar.

Banyak tokoh dari Sulawesi menolak pembentukan NIT dan tetap setia kepada Republik Indonesia. Gerakan-gerakan pro-Republik terus melakukan perlawanan terhadap dominasi Belanda dan pemerintahan NIT. Tokoh seperti Sam Ratulangi dari Sulawesi Utara menjadi tokoh penting dalam memperjuangkan pengakuan kedaulatan Indonesia di kawasan timur.

Pengakuan Kedaulatan dan Kembalinya Sulawesi ke Pangkuan Republik

Setelah melalui perjuangan panjang diplomasi dan militer, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag pada Desember 1949. Sulawesi kemudian resmi menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS) dan tak lama kemudian bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1950.


Pulau Sulawesi menjadi bagian sah dari Indonesia melalui proses sejarah panjang yang melibatkan perjuangan rakyat lokal melawan kolonialisme, serta peran aktif tokoh-tokoh Sulawesi dalam memperjuangkan kemerdekaan. Kini, Sulawesi menjadi salah satu pilar penting dalam struktur kebangsaan Indonesia, dengan kontribusi besar di bidang ekonomi, budaya, dan politik nasional.




Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google www.tahukahkamu.wiki  dan Channel Telegram 

Posting Komentar

0 Komentar

Entri yang Diunggulkan