Sejarah Yugoslavia: Dari Persatuan Balkan ke Perpecahan Berdarah

 


Latar Belakang Pembentukan

Yugoslavia adalah negara di kawasan Balkan yang berdiri pada awal abad ke-20 dan mengalami sejarah panjang penuh konflik, perpaduan budaya, serta akhirnya kehancuran karena perang saudara dan ketegangan etnis.

  • 1918 – Setelah kekalahan Austria-Hungaria dalam Perang Dunia I, dibentuk negara baru bernama Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia, yang kemudian berganti nama menjadi Kerajaan Yugoslavia pada 1929.
  • Negara ini menyatukan berbagai suku bangsa: Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia, Montenegro, dan Makedonia—dengan bahasa, agama, dan sejarah yang berbeda-beda.

Era Kerajaan Yugoslavia (1918–1941)

  • Dominasi politik dan militer oleh bangsa Serbia memicu ketegangan dengan kelompok lain, terutama Kroasia.
  • Terjadi pertentangan antara paham monarki dan tuntutan federalisme dari bangsa-bangsa non-Serbia.
  • 1941 – Saat Perang Dunia II, Jerman Nazi menyerbu dan menduduki Yugoslavia. Negara ini pecah menjadi beberapa wilayah boneka dan kelompok pemberontak.

Perang Dunia II dan Lahirnya Yugoslavia Komunis

  • Muncul dua kekuatan perlawanan:
    • Chetnik (nasionalis Serbia).
    • Partisan (komunis multietnis) dipimpin oleh Josip Broz Tito.
  • Tito berhasil mengalahkan Nazi dan kelompok lawan lainnya, lalu memimpin pendirian negara baru.

Yugoslavia Sosialis (1945–1991)

  • 1945 – Dibentuk Republik Federal Rakyat Yugoslavia, lalu berganti nama menjadi Republik Federal Sosialis Yugoslavia.
  • Negara ini terdiri dari 6 republik: Slovenia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro, dan Makedonia; serta 2 provinsi otonom dalam Serbia: Vojvodina dan Kosovo.
  • Tito memimpin dengan tangan besi namun sukses menjaga stabilitas dan persatuan antar-etnis.
  • Yugoslavia unik karena meskipun negara komunis, ia tidak bergabung dengan Blok Soviet, melainkan memilih jalan non-blok.

Kematian Tito dan Awal Krisis

  • 1980 – Tito wafat. Setelah itu, ketegangan etnis yang selama ini ditekan mulai muncul ke permukaan.
  • Ekonomi memburuk, pengangguran tinggi, dan utang luar negeri meningkat.
  • Muncul nasionalisme etnis, terutama di Serbia (dipimpin Slobodan Milošević) dan Kroasia.

Perpecahan dan Perang Berdarah (1991–1999)

  • 1991 – Slovenia dan Kroasia menyatakan merdeka → memicu Perang Slovenia (pendek) dan Perang Kroasia (berkepanjangan).
  • 1992 – Bosnia-Herzegovina menyatakan merdeka → memicu Perang Bosnia yang brutal antara etnis Bosnia (Muslim), Kroasia (Katolik), dan Serbia (Ortodoks).
  • Pembantaian etnis dan genosida terjadi, termasuk Srebrenica (1995), di mana lebih dari 8.000 pria Muslim dibunuh oleh milisi Serbia.
  • 1995 – Perang Bosnia berakhir lewat Perjanjian Dayton.
  • 1998–1999 – Konflik Kosovo pecah antara etnis Albania dan militer Serbia → NATO melakukan intervensi militer dan membombardir Serbia.

Pembubaran Resmi Yugoslavia

  • 2003 – Yugoslavia yang tersisa (hanya Serbia dan Montenegro) berganti nama menjadi Serbia dan Montenegro.
  • 2006 – Montenegro memisahkan diri lewat referendum → Yugoslavia benar-benar berakhir secara resmi.
  • 2008 – Kosovo (dulunya bagian Serbia) mendeklarasikan kemerdekaan, meskipun belum diakui secara universal.


Negara-Negara Pecahan Yugoslavia

Dari bubarnya Yugoslavia, kini berdiri 7 negara merdeka:

  1. Slovenia
  2. Kroasia
  3. Bosnia dan Herzegovina
  4. Makedonia Utara
  5. Montenegro
  6. Serbia
  7. Kosovo (status masih diperdebatkan)


Warisan dan Dampak

  • Yugoslavia pernah menjadi simbol multikulturalisme dan netralitas selama Perang Dingin.
  • Namun, perbedaan etnis dan ambisi politik menyebabkan pecahnya negara ini secara tragis.
  • Perang saudara Yugoslavia adalah konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II, menewaskan lebih dari 130.000 jiwa dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.




Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google www.tahukahkamu.wiki  dan Channel Telegram 

Posting Komentar

0 Komentar

Entri yang Diunggulkan