Kalau ngomongin Sumatera Selatan, pasti pikiran kita langsung ke Palembang dengan pempeknya yang legendaris. Tapi jangan salah, ada satu suku yang nggak kalah menarik buat dikulik, yaitu suku Komering. Mereka ini punya sejarah panjang, budaya yang kental, dan karakter khas yang bikin beda dari suku lain.
🌊 Hidup di Pinggir Sungai, Identitas Orang Komering
Nama “Komering” sendiri konon berasal dari kata “Kom-ring” yang artinya aliran sungai. Sesuai banget, soalnya mereka memang tinggal di sepanjang Sungai Komering, salah satu anak sungai Musi yang lumayan panjang. Dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, sampai sebagian Lampung, di situlah mayoritas orang Komering hidup.
Buat mereka, sungai bukan sekadar tempat cari ikan atau transportasi. Sungai adalah pusat kehidupan, sumber rezeki, bahkan jadi simbol identitas. Bisa dibilang, kalau nggak ada sungai, nggak ada Komering.
📜 Sejarah Panjang: Dari Sriwijaya sampai Kolonial
Perjalanan sejarah suku Komering panjang banget, bro. Yuk kita flashback:
Zaman KunoLeluhur Komering diyakini bagian dari gelombang besar orang Melayu Austronesia yang udah migrasi ribuan tahun lalu ke Sumatera. Mereka berbaur dengan penduduk lokal, terus membentuk komunitas yang hidup harmonis di sepanjang aliran sungai.
Era Kejayaan Sriwijaya
Pas abad ke-7 sampai 13, wilayah ini masuk kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Nah, Sriwijaya terkenal sebagai kerajaan maritim, jadi jangan heran kalau masyarakat Komering waktu itu juga jago berdagang lewat jalur sungai.
Kesultanan Palembang Darussalam
Setelah Sriwijaya bubar, giliran Kesultanan Palembang yang berkuasa. Di masa ini, agama Islam mulai masuk dan berkembang pesat. Akulturasi budaya Islam dan tradisi lokal bikin budaya Komering makin kaya.
Masa Penjajahan Belanda
Orang Komering dikenal keras kepala dan pemberani, jadi nggak gampang tunduk. Mereka sempat ngasih perlawanan ke Belanda, walau pada akhirnya wilayah Komering dimasukin ke sistem Afdeling Palembang. Tapi jiwa perlawanan dan keberanian itu masih melekat sampai sekarang.
🎠Budaya yang Nggak Ada Matinya
Suku Komering punya adat dan budaya yang bikin mereka unik banget.
- Bahasa → Mereka punya bahasa sendiri, yaitu bahasa Komering, yang masih serumpun dengan bahasa Lampung dan Ogan.
- Pernikahan → Prosesnya ribet tapi seru, ada tradisi ngidang (lamaran) dan nganggok (membawa calon pengantin pria ke rumah calon istri).
- Rumah Adat → Mereka punya rumah panggung khas yang disebut Rumah Ulu Komering, biasanya dihiasi ukiran cantik.
- Seni & Tradisi → Pantun, tarian tradisional, sampai musik khas masih sering dimainkan dalam acara adat.
✨ Karakter Orang Komering
Kalau ketemu orang Komering, biasanya keliatan dari karakternya yang:
- Tegas & berani, nggak gampang goyah.
- Menjunjung adat, terutama kalau soal perkawinan dan musyawarah.
- Kompetitif, tapi tetap hidup rukun dalam komunitas.
Nggak heran, banyak orang bilang kalau orang Komering itu keras di luar, tapi hangat di dalam.
Suku Komering bukan cuma sekadar “orang yang tinggal di pinggir sungai”. Mereka adalah bukti hidup kalau budaya dan sejarah bisa membentuk karakter kuat. Dari era Sriwijaya, Kesultanan Palembang, sampai masa kolonial, orang Komering tetap tegak dengan identitasnya.
Jadi, kalau suatu hari kamu main ke daerah OKU atau Lampung, coba deh kenalan sama masyarakat Komering. Siapa tahu, kamu bisa dapet cerita seru langsung dari mereka tentang adat, sungai, dan kehidupan yang udah diwariskan turun-temurun.
0 Komentar