Fasisme adalah sebuah ideologi politik yang menekankan pada otoritarianisme, nasionalisme ekstrem, dan penolakan terhadap demokrasi liberal. Fasisme lahir sebagai respons terhadap ketidakstabilan politik, ekonomi, dan sosial di awal abad ke-20, khususnya setelah Perang Dunia I. Ciri khasnya adalah pengagungan negara di atas individu, kepemimpinan tunggal yang kuat, penekanan pada kesatuan nasional, dan sering kali penggunaan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaan.
Awal Mula dan Latar Belakang
Setelah berakhirnya Perang Dunia I pada tahun 1918, banyak negara di Eropa mengalami krisis besar:
- Inflasi dan kemiskinan.
- Pengangguran yang melonjak.
- Kekecewaan terhadap demokrasi yang dianggap lamban dan lemah.
- Ketakutan terhadap gerakan komunis yang mulai berkembang.
Di Italia, situasi ini menjadi lahan subur bagi lahirnya gerakan politik baru yang menjanjikan kekuatan, ketertiban, dan kejayaan nasional—itulah Fasisme.
Pencetus Fasisme: Benito Mussolini
Nama yang tak terpisahkan dari sejarah Fasisme adalah Benito Amilcare Andrea Mussolini.
Biografi Singkat
- Lahir: 29 Juli 1883, di Predappio, Italia.
- Ayah: Alessandro Mussolini (seorang pandai besi dan aktivis sosialis).
- Ibu: Rosa Maltoni (seorang guru sekolah dasar).
- Masa kecilnya diwarnai pandangan politik radikal ayahnya, yang membuat Mussolini muda tumbuh dengan minat besar pada ideologi dan gerakan sosial.
Karier Awal
Awalnya, Mussolini adalah seorang jurnalis dan anggota Partai Sosialis Italia. Ia bahkan menjadi editor surat kabar Avanti! yang pro-sosialis. Namun, saat Perang Dunia I pecah, Mussolini berbalik arah. Ia mulai mendukung keterlibatan Italia dalam perang, yang membuatnya dikeluarkan dari Partai Sosialis. Pandangan ini menjadi cikal bakal ideologi Fasisme yang menolak internasionalisme sosialis dan mengutamakan nasionalisme militan.
Kelahiran Fasisme
Pada tahun 1919, Mussolini mendirikan Fasci Italiani di Combattimento—kelompok politik yang menjadi awal Partai Fasis Nasional. Nama “Fasisme” sendiri berasal dari kata Latin fasces, simbol seikat tongkat kayu dengan kapak di tengahnya, yang melambangkan kekuatan dan kesatuan.
Fasisme yang dipimpin Mussolini menolak demokrasi parlementer, menentang komunisme, dan mengutamakan:
- Kekuasaan negara yang mutlak.
- Kepemimpinan tunggal (Duce).
- Militerisme.
- Pengendalian ekonomi demi kepentingan negara.
Naiknya Mussolini ke Kekuasaan
Pada Oktober 1922, Mussolini memimpin March on Rome—demonstrasi besar yang menekan Raja Italia, Victor Emmanuel III, untuk menunjuknya sebagai Perdana Menteri. Dari titik itu, Mussolini membentuk pemerintahan diktator dan menyatakan dirinya sebagai Il Duce (Pemimpin).
Fasisme di Italia dan Dunia
Di bawah Mussolini:
- Media dan oposisi dibungkam.
- Pendidikan diubah untuk menanamkan ideologi fasis.
- Kebijakan ekspansi militer dijalankan, termasuk invasi Ethiopia pada 1935.
- Italia bersekutu dengan Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
- Fasisme kemudian menginspirasi gerakan serupa di berbagai negara, seperti:
- Naziisme di Jerman (Adolf Hitler).
- Fasisme Spanyol (Francisco Franco).
- Fasisme di Jepang (militerisme Kekaisaran Jepang).
Kejatuhan Fasisme
Kekalahan Italia dalam Perang Dunia II menjadi titik balik. Pada 1943, Mussolini digulingkan dan ditangkap. Meskipun dibebaskan oleh pasukan Jerman, kekuasaannya tidak bertahan lama. Pada April 1945, saat Jerman hampir kalah, Mussolini ditangkap oleh partisan Italia dan dieksekusi mati.
Warisan Fasisme
Fasisme meninggalkan jejak kelam dalam sejarah:
- Penindasan kebebasan sipil.
- Pelanggaran HAM.
- Politik kekerasan.
- Perang yang memakan jutaan korban jiwa.
Namun, ideologi ini tetap menjadi bahan kajian penting untuk memahami bagaimana krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat, dan propaganda dapat melahirkan pemerintahan totaliter.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
Google www.tahukahkamu.wiki dan Channel Telegram
0 Komentar