La Chanson de Roland (Nyanyian Roland) adalah salah satu karya sastra epik tertua dan paling terkenal dalam kesusastraan Prancis Abad Pertengahan. Puisi ini merupakan contoh klasik dari “Chanson de geste”—lagu atau puisi tentang perbuatan kepahlawanan, yang populer di kalangan ksatria dan bangsawan Eropa abad ke-11 hingga ke-13. Karya ini mengisahkan keberanian dan pengkhianatan dalam konteks Perang Salib dan konflik antara umat Kristen dengan Muslim.
Asal-Usul dan Latar Belakang
- Bahasa: Prancis Kuno
- Perkiraan Tahun Penulisan: Sekitar abad ke-11 (1080-an)
- Penulis: Tidak diketahui pasti, namun sering dikaitkan dengan seorang penyair bernama Turold (nama ini muncul di akhir naskah)
- Naskah Utama: Oxford Manuscript (disimpan di Bodleian Library, Oxford)
Karya ini terinspirasi oleh peristiwa Sejarah Pertempuran Roncevaux Pass (778 M), saat pasukan Kaisar Charlemagne (Karel Agung) diserang di Pegunungan Pyrenees ketika kembali dari ekspedisi militer di Spanyol. Namun, dalam epik ini, fakta sejarah diromantisasi untuk menonjolkan nilai keberanian ksatria Kristen melawan kaum Saracen (Muslim).
Sinopsis Cerita
Cerita berpusat pada Roland, salah satu paladin (ksatria elit) Charlemagne, yang menjadi simbol keberanian dan kesetiaan.
1. Latar Cerita
Charlemagne telah berperang selama tujuh tahun melawan kaum Saracen di Spanyol. Ia berhasil menaklukkan hampir semua kota kecuali Zaragoza, yang dipimpin Raja Marsile. Marsile mengirim utusan menawarkan damai, namun diam-diam merencanakan pengkhianatan.
2. Pengkhianatan Ganelon
Charlemagne mengirim Ganelon, ayah tiri Roland, untuk negosiasi dengan Marsile. Karena iri pada Roland yang lebih disukai Charlemagne, Ganelon berkhianat dan merencanakan jebakan bersama Marsile untuk menghancurkan pasukan belakang (rear guard) Charlemagne, yang dipimpin Roland.
3. Pertempuran di Roncevaux
Roland memimpin rear guard yang hanya terdiri dari 20.000 ksatria, sementara pasukan Saracen berjumlah ratusan ribu. Meski sahabatnya Olivier menyarankan meniup tanduk (Olifant) untuk memanggil bantuan Charlemagne, Roland menolak demi kehormatan.
Pertempuran berlangsung sengit, hampir semua ksatria Kristen gugur. Roland akhirnya meniup tanduk dengan sekuat tenaga hingga pembuluh darahnya pecah, lalu meninggal sebagai pahlawan.
4. Balas Dendam Charlemagne
Charlemagne kembali dan menghancurkan pasukan Saracen. Raja Marsile kalah, dan putrinya menjadi tawanan. Charlemagne juga mengadili Ganelon atas pengkhianatannya—ia dieksekusi secara kejam.
Tema Utama
- Kepahlawanan dan Kesetiaan → Roland rela mati demi kehormatan dan tugas.
- Pengkhianatan → Ganelon sebagai simbol pengkhianat.
- Perang Suci → Kristen vs Islam, mencerminkan semangat Perang Salib.
- Fatalisme → Takdir kematian Roland sebagai kehormatan ksatria.
Bentuk dan Struktur Puisi
- Ditulis dalam laisses (bait panjang), dengan asindeton (pengulangan suara konsonan).
- Menggunakan gaya oral-tradisional, mudah dihafal oleh para jongleur (penyanyi keliling).
Pengaruh dan Warisan
- La Chanson de Roland menjadi ikon epik Prancis, seperti Iliad bagi Yunani.
- Mempengaruhi karya sastra ksatria lain di Eropa.
- Digunakan sebagai alat propaganda selama Perang Salib, menanamkan ideologi “perang suci”.
- Kini menjadi bahan kajian penting di bidang filologi, sastra abad pertengahan, dan sejarah Eropa.
Fakta Menarik
- Kata “Roland” menjadi simbol pahlawan ideal dalam budaya Prancis.
- Nama “Durendal” (pedang Roland) muncul dalam banyak legenda ksatria Eropa.
- Sampai hari ini, Roncevaux (Roncesvalles) di Pyrenees menjadi tempat ziarah sejarah.
0 Komentar