Tentara adalah organisasi bersenjata yang dibentuk untuk mempertahankan wilayah, melindungi rakyat, menegakkan kekuasaan, atau menaklukkan wilayah lain. Keberadaan tentara sudah ada sejak peradaban manusia mulai membentuk kelompok, kota, dan negara. Sejarahnya panjang, berkembang dari sekadar prajurit bersenjata sederhana hingga angkatan bersenjata dengan teknologi canggih seperti rudal hipersonik dan drone.
1. Masa Prasejarah: Awal Konflik Manusia
Sebelum terbentuknya negara, konflik antar kelompok pemburu-pengumpul sering terjadi. Bukti arkeologis menunjukkan manusia purba sudah menggunakan tombak, busur, dan batu tajam untuk berperang. Namun, belum ada “tentara” formal; yang ada hanyalah anggota kelompok yang bertempur saat dibutuhkan.
2. Era Peradaban Kuno (±3000 SM – 500 M)
Ketika kota dan kerajaan muncul di Mesopotamia, Mesir, India, dan Tiongkok, militer mulai terbentuk secara terorganisir.
Contohnya:
- Mesopotamia: Raja-raja Sumeria seperti Sargon dari Akkad membentuk pasukan tetap untuk menaklukkan kota-kota lain.
- Mesir Kuno: Memiliki pasukan kereta perang, pemanah Nubia, dan infanteri yang melindungi Sungai Nil.
- Tiongkok: Zaman Dinasti Zhou dan Qin memiliki pasukan besar dengan tombak, busur, dan benteng.
Pada era ini, teknologi perang mulai berkembang — dari perisai dan tombak hingga senjata perunggu.
3. Zaman Klasik (500 SM – 500 M)
Era ini menyaksikan lahirnya tentara-tentara legendaris:
- Yunani Kuno: Prajurit hoplite yang berbaris rapat membentuk phalanx.
- Persia: Memiliki “Pasukan Abadi” yang terkenal disiplin.
- Romawi: Legiun Romawi menjadi salah satu pasukan paling efektif dalam sejarah, dengan taktik, pelatihan, dan logistik yang luar biasa.
Di India, Kekaisaran Maurya mengembangkan pasukan gajah perang, sementara di Tiongkok, Dinasti Han menggunakan kavaleri dan pemanah berkuda.
4. Abad Pertengahan (500 – 1500 M)
Periode ini didominasi oleh:
- Ksatria dan feodalisme di Eropa, di mana tuan tanah memanggil vasal mereka untuk berperang.
- Pasukan penunggang kuda Mongol di bawah Genghis Khan, yang menaklukkan wilayah dari Asia Timur hingga Eropa Timur.
- Tentara Salib yang berperang di Timur Tengah.
- Kesultanan dan Kerajaan Islam yang memiliki pasukan berkuda cepat serta penggunaan mesiu awal di Timur Tengah.
Teknologi baru seperti bubuk mesiu (asal Tiongkok) mulai mengubah peperangan di akhir periode ini.
5. Era Modern Awal (1500 – 1800 M)
Penemuan senjata api mengubah struktur militer:
- Muncul infanteri bersenjata musket dan artileri meriam.
- Kerajaan Eropa membentuk angkatan laut besar untuk eksplorasi dan penjajahan.
- Ottoman, Mughal, dan Safavid dikenal sebagai “Empires of Gunpowder” karena penggunaan meriam besar dalam pengepungan kota.
6. Era Industrialisasi & Perang Dunia (1800 – 1945)
Revolusi industri melahirkan produksi massal senjata, kereta api, dan telegraf untuk logistik dan komunikasi militer.
- Perang Dunia I (1914–1918) memperkenalkan tank, pesawat, senjata kimia, dan parit pertahanan.
- Perang Dunia II (1939–1945) membawa inovasi seperti radar, kapal induk, pesawat tempur jet, dan bom atom.
Tentara menjadi lebih terlatih, terstandarisasi, dan terkoordinasi di berbagai cabang: darat, laut, dan udara.
7. Era Perang Dingin & Modern (1945 – Sekarang)
Setelah 1945, militer dunia berfokus pada:
- Senjata nuklir sebagai deterrent utama.
- Perang proxy (Vietnam, Afghanistan, Korea) yang melibatkan teknologi baru seperti helikopter serbu.
- Era digital & cyber warfare — penggunaan satelit, drone, dan serangan siber menjadi bagian strategi militer.
- Operasi pasukan khusus untuk misi cepat dan rahasia.
Saat ini, kekuatan militer tidak hanya diukur dari jumlah prajurit, tetapi juga dari kecanggihan teknologi, intelijen, dan kemampuan logistik global.
Sejarah tentara adalah cermin perkembangan peradaban manusia: dari sekadar mempertahankan kelompok menjadi kekuatan global dengan teknologi super canggih. Dari tombak batu hingga rudal balistik, tujuan utamanya tetap sama: melindungi, menaklukkan, dan bertahan hidup — meski cara dan etikanya terus berubah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
Google www.tahukahkamu.wiki dan Channel Telegram
0 Komentar